TIps and Trick Sepeda Motor
Ukuran Bearing / Lahar Motor
Lahar 6301Notes: FR = Depan, RR = belakang
FR & RR = Supra, Grand, Supra X125 Disc, CS1
FR = Shogun 125 sp, Satria Fu, GL Pro, GL Max, GL 100, Tiger old, Tiger Revo, Thunder 125,
RR = jupiter Z, Jupiter Z new 2010, Vega R, Vega ZR, Jupiter MX, Win, RXS
Lahar 6202
RR = jupiter Z, Jupiter Z new 2010, Vega R, Vega ZR, Jupiter MX, Win, RXS
Lahar 6202
Notes: FR = Depan, RR = belakang
Untuk motor:
FR & RR = RXK, Scorpio
RR = Vixion
Untuk motor:
FR & RR = RXK, Scorpio
RR = Vixion
Lahar 6302
Notes: FR = Depan, RR = belakang
Untuk motor:
RR = GL Pro, GL Max
Untuk motor:
RR = GL Pro, GL Max
Lahar 6200
Notes: FR = Depan, RR = belakang
Untuk motor:
FR = Kaze, ZX-130, Smash Tromol, Shogun old tromol, Blitz
Lahar 6300
Untuk motor:
RR (bearing gir) = Jupiter Z, Vega R, F1ZR, Jupiter Z 2010, Vega ZR, Jupiter MX, Kaze, Blitz
Lahar 6304
Bearing stang seher untuk motor Supra, Grand
Lahar 6205
Notes: FR = depan , RR = belakang
Untuk Motor:
Bearing kruk AS : Smash, Shogun 125, Jupiter Z, RXK, Crypton, Vega
Untuk motor:
FR = Kaze, ZX-130, Smash Tromol, Shogun old tromol, Blitz
Lahar 6300
Notes: FR = Depan, RR = belakang
Untuk motor:
FR = Jupiter Z, Vega R, Jupiter Z 2010, Vega ZR, F1ZR, Mio, Spint, Shogun New, Shogun 125, Smash, Shogun old, Satria 2T, Win, Shogun 125 sp
Lahar 6201
Notes: FR = depan , RR = belakang
Untuk Motor:
RR (bearing gir) : Grand, Supra, Supra Fit new, Supra X 125, Kharisma, Revo Absolut, Blade, Shogun 125, Smash, Satria Fu, Arashi
RR (bearing roda) : Tiger old, Tiger New
Lahar 6004
Notes: FR = Depan, RR = belakangUntuk motor:
FR = Jupiter Z, Vega R, Jupiter Z 2010, Vega ZR, F1ZR, Mio, Spint, Shogun New, Shogun 125, Smash, Shogun old, Satria 2T, Win, Shogun 125 sp
Lahar 6201
Notes: FR = Depan, RR = belakang
Untuk motor:
FR = Kharisma, Supra X125, Supra Fit New Tromol, Kirana, Vario, Beat, Revo Absolute
Lahar 6203
Untuk motor:
FR = Kharisma, Supra X125, Supra Fit New Tromol, Kirana, Vario, Beat, Revo Absolute
Lahar 6203
Notes: FR = depan , RR = belakang
Untuk Motor:
RR (bearing gir) : Grand, Supra, Supra Fit new, Supra X 125, Kharisma, Revo Absolut, Blade, Shogun 125, Smash, Satria Fu, Arashi
RR (bearing roda) : Tiger old, Tiger New
Lahar 6004
Untuk motor:
RR (bearing gir) = Jupiter Z, Vega R, F1ZR, Jupiter Z 2010, Vega ZR, Jupiter MX, Kaze, Blitz
Lahar 6304
Bearing stang seher untuk motor Supra, Grand
Lahar 6205
Notes: FR = depan , RR = belakang
Untuk Motor:
Bearing kruk AS : Smash, Shogun 125, Jupiter Z, RXK, Crypton, Vega
Posted .28-09-2013 by Panca Jaya Motor - Jakarta
Ciri Ciri Komponen Pengapian Mati
Apakah motor anda kerap mendadak mati saat melaju alias mogok atau
tiba-tiba mati saat mesin panas ? itu berarti proses pengapian di ruang
bakar mesin tidak berjalan sempurna atau bahkan hilang,bicara soal
pengapian bukan hanya pada busi saja tetapi juga komponen lain yang
juga,sistem pengapian sendiri bertugas menyediakan kilatan bunga api
untuk membakar bensin yg telah terkompresi.syaratnya waktu pengapian
harus tepat dan power api harus kuat. pengapian lama dikenal tipe
platina (konvensional) dan yg modern sudah menggunakan Capasitor
Discharge Ignition ( CDI ) selanjutnya kita kupas khusus pengapian CDI,
baik sumber arusnya searah (DC / Aki) maupun bolak-balik (AC/Spul).
Komponen pengapian mulai dari spul atau aki, CDI, Koil, pulser dan
busi bila terjadi kerusakan mendeteksinya pakai alat khusus, misalnya
pakai Multitester, Spark plug tester atau Ignition tester. Sayangnya
tidak semua bengkel memiliki alat ini, apalagi perorangan yang hobi
utak-atik dirumah.disini kami akan sedikit berbagi cara mengetahui
ciri-ciri kerusakannya.
SPUL PENGAPIAN
Spul alias kumparan pengapian menyediakan sumber tegangan bolak-balik
(AC), komponen ini khusus untuk pengapian CDI AC. Funsinya sama
seperti aki Cuma bedanya tegangannya searah (DC). spul putus atau
terbakar tidak bisa memproduksi setrum sehingga bila komponen ini
trouble mesin mati total,pertanda spul terbakar secara fisik nampak
gosong,berbeda pada CDI DC yg sumber tegangannya aki bila aki rusak
mesin masih bisa dihidupkan asal sistem pengisian masih jalan sebab
suplai listrik digantikan oleh spul yang arusnya terlebih dahulu
diubah menjadi arus searah oleh kiprok, perlu diwaspadai bila aki
tidak segera diganti sangat berbahaya terhadap CDI. soalnya output
kiprok tidak murni arus searah bila dideteksi dengan Osciloscope (
alat ukur tegangan listrik dalam bentuk grafik ) masih terlihat adanya
gelombang tegangan AC.
PULSER
Pulser berfungsi mengirim sinyal / pulsa ke CDI yang kemudian akan
diteruskan ke koil dan busi,nah gejala pulser problem mirip dengan CDI
bila belum parah mesin masih menyala tetapi endut-endutan,munculnya
bisa diputaran bawah juga di rpm atas bila kumparan didalam pulser
putus maka tidak keluar tegangan sama sekali sehingga listrik yg
seharusnya dikirim ke SCR ( Silicon Controlled Rectifier ) dalam CDI
terputus, setrum dalam kapasitor tidak tersalur ke koil sehingga mesin
mogok.
CDI
Ada dua ciri khas bila capasitor discharge ignition (CDI) wajib ganti
percikan api pada busi hilang sama sekali dan brebet diputaran tinggi
Bila kasus pertama menimpa anda, mesin motor ngak bisa dinyalakan, ada
perangkat elektronik dalam CDI yg mati/putus,bila diukur dengan
Multitester/Avometer tegangan kabel yg menuju koil hilang sama sekali.
Cara pengetesan sbb :
1.Setel avometer pada sinus 200 Volt.
2.Kabel merah avometer dihubungkan ke kabel CDI yang menuju koil.
3.Kabel hitam avometer dihubungkan ke massa/bodi.
4.Nyalakan motor/starter motor dengan kick starter, lalu lihat di avometer apakah ada arus/setrum yang keluar atau tidak ?
5.Bila tidak ada maka CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepul
dan pulser ada yang mengalir ke CDI. jadi sebelumnya cek dulu arus
tersebut, caranya sama seperti di atas, hanya saja kabel merah avometer
dihubungkan ke kabel sepul yang menuju CDI.
6.Kalau nggak ada avometer, coba aja kabel dari CDI yang menuju koil
di sambungkan ke body besi motor, terus starter kalau ada percikan api
berarti CDI masih bisa dipakai, kalau tidak ada percikan api berarti
CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepul dan pulser ada yang
mengalir ke CDI.
Berbeda bila
putaran mesin tersendat diputaran atas,itu berart koil masih
mengeluarkan tegangan tinggi tetapi tak sanggup melayani frekwensi
tinggi sehingga lompatan apinya terputus-putus, begitu puntiran gas
diturunkan mesin normal kembali.
KOIL
fungsi koil menggandakan tegangan rendah dari aki atau spul menjadi
ribuan kilo volt,komponen dalamnya berisi kumparan primer dan sekunder.
menurut petunjuk buku manual kerusakan koil terdeteksi lewat besarnya
tahanan kumparan.bila menyimpang dari spesifikasi artinya
rusak,standar tahanan kumparan primer ( Konektor dengan kabel warna
hitam/kuning ) 0,4 – 0,6 ohm pada suhu 20 C dan tahanan kumparan
sekunder adalah 14,5 – 22,5 ohm pada suhu 20 C
Lalu apa ciri khas koil sudah wajib ganti.? pertanda koil rusak salah
satunya bila mesin panas atau setelah berjalan beberapa kilometer
tiba-tiba api hilang,bila koil bermasalah jarang sekali apinya langsung
hilang, kebanyakan busi masih melentikan bunga api, tapi lompatannya
kecil dan berwarna merah dan yg bagus berwarna putih
kebiru-biruan,tidak heran kalau mesin susah hidup.lalu bagaimana cara
mengecek untuk memastikan komponen ini masih baik atau tidak harus
menggunakan multitester dengan standar tahanan yang sudah disebutkan
diatas namun jika tidak memiliki alat tersebut pengecekan bisa
dilakukan sama seperti pengecekan busi, yaitu tempelkan kabel koil ke
badan mesin lantas starter mesin bila terdapat percikan api jangan
buru-buru menyimpulkan koil masih bagus,masih harus dicek ulang dengan
memasang busi, bila ternyata tidak ada percikan api berarti koil
telah loyo dan tidak berfungsi optimal. Karena fungsi koil untuk
memperbesar arus listrik kalau ternyata arus di busi tidak ada yang
komponen itu berarti tidak berfungsi lagi.
BUSI
Umumnya sepeda motor yang businya telah aus atau bermasalah akan mati
mendadak kala putaran mesin rendah atau saat melaju dalam kecepatan
rendah. Saat dinyalakan mesin lama sekali hidup atau bisa hidup dan
kemudian mati lagi dan begitu berulang-ulang.gejala lain juga kerap
ditemui adalah saat laju kendaraan konstan mesin tetap stabil,namun pada
saat tuas gas ditarik untuk meningkatkan kecepatan, tiba-tiba mesin
brebet atau berpotensi mati.bahkan pada kasus-kasus tertentu timbul
suara ledakan dari knalpot bila menemui gejala seperti itu, sebaiknya
anda mengecek kondisi busi. Caranya lepas busi dari dudukan dan biarkan
kabel busi masih tersambung di ujung busi. Setelah itu tempelkan
kepala busi di badan mesin dan starter mesin. amati dengan seksama,
adakah percikan api yang berasal dari kepala api saat mesin
dihidupkan,bila tidak ada berarti isolator dalam busi sudah putus
dengan catatan CDI,Koil dan komponen kelistrikan lain dalam kondisi
normal, sehingga wajib diganti
semoga bermanfaat…..
Salam Panca Jaya Motor - Jakarta
Posted .01-10-2013 by Panca Jaya Motor - Jakarta
Memilih Roller yang tepat untuk Motor Matic
korek mesin motor
Fungsi roller pada motor matic adalah untuk memberikan tekanan keluar
pada variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan
memberikan sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt
drive sehingga motor dapat bergerak. Kinerja variator ini sangat
ditentukan oleh Roller, baik itu bentuk maupun bahan roller, dan yang
terpenting adalah berat dari roller.
Bentuk roller yang baik harus lah berbentuk bundar, bentuk bundar dan
sempurna mempermudah pergerakan dari variator, bila bentuknya sudah
tidak bundar, maka sudah waktunya Anda mengganti Roller motor matic
Anda. Bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari bahan teflon karena
sifatnya yang licin, keras, dan tahan panas.
Meningkatkan Akselarasi dan top speed
Dikarenakan roller sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel
dari variator, tentu akan sangat berpengaruh terhadap performa motor
matic. Aselerasi dan Top Speed sulit didapatkan secara bersamaan dalam
sebuah motor matic tanpa meningkatkan kinerja dapur pacu. Dalam
meng-”utak-atik” roller, Anda hanya akan dihadapkan pada pilihan:
“Aselerasi” atau “Top Speed”.
Bila kita sering melakukan perjalanan di dalam kota, melewati
kemacetan, kondisi yang “stop and go”, dan jarak yang tidak terlalu
jauh, pilihan Anda sebaiknya adalah Aselerasi. Aselerasi akan lebih baik
bila Roller memiliki berat lebih ringan. Misalnya, bila berat
standard dari roller yang dipergunakan adalah 13 Gram, Anda akan
mendapatkan sensasi aselerasi ini dengan menggunakan roller 12 Gram.
Namun bila Anda sering melakukan perjalanan antar kota dengan jarak
yang cukup jauh atau bahkan touring dengan rekan – rekan Anda. Pilihan
Top Speed lebih cocok dipergunakan. Sama dengan contoh kasus diatas,
Top speed yang lebih baik akan Anda peroleh dengan mengganti Roller
dengan yang lebih berat dari berat standard, misalnya 14 Gram.
Membersihkan Roller
Membersihkan Roller secara berkala juga diperlukan, dengan
menggunakan bensin dan kuas, Anda dapat menghilangkan debu-debu dan
kotoran yang menempel. Untuk beberapa jenis motor matic yang memerlukan
pelumasan (grease) pada roller, memerlukan pemeriksaan dan perawatan
lebih sering dari pada yang tidak menggunakan pelumasan.
Akselerasi dan top speed bersamaan
Saat ini, saya menggunakan Roller yang terbilang tidak biasa, roller
yang tidak bundar. Roller yang saya pergunakan sekarang adalah produksi
dari Dr. Pulley dari Taiwan, yang disebut dengan Sliding Roller.
Dengan mempergunakan berat kombinasi 12 dan 13 gram, tarikan terasa
lebih merata pada tarikan awal, aselerasi, maupun pada putaran tinggi.
Aselerasi dan Deselerasi juga cukup mengagumkan…
Roller ini terbilang cukup unik, harganya pun bisa sampai 12 kali
dari roller biasa. Bahan yang dipergunakan terbilang lebih awet,
menurut pembuatnya ia menyebut bahan teflon ini dengan sebutan SL-9.
Setelah satu tahun lebih, dan berjalan sejauh 25.000 Kilometer,
kondisi Roller tersebut masih cukup bagus. Kemungkinan masih bisa
dipergunakan hingga 2 tahun kedepan.
Roller Dr. Pulley ini tersedia untuk berbagai merk scooter matic yang
beredar di Eropa dan Taiwan seperti Yamaha Majesty (125 dan 250),
Honda, Kymco, Suzuki Skywave 250, Piaggio, GY6 Based Scooter (Kymco,
SYM), Gillera, Aprilia, Malaguti, Peugeot.
Untuk beberapa Tipe Scooter Matic yang berada di Indonesia dapat juga
di terapkan: Honda Vario, Suzuki Spin 125, dan Kymco semua jenis matic
(Trend 125, Trend SR 125, Easy/Easy JR 100, Free LX 110, Free
EX/ECX/MX 100, Dink 150, Grand Dink 250, dan Xciting 500).
Ide Konstruksi, Bahan, dan Bentuk dari Sliding Roller Dr. Pulley ini
telah dipatenkan oleh penemunya, dan telah beredar ke negara-negara
eropa dan Amerika.
Hasil Test Performa:
Posted .02-10-2013 by Panca Jaya Motor - Jakarta
Cara Stel Klep Sepeda Motor
Motor yang dalam kondisi oke akan punya tenaga besar dengan kemampuan
akselerasi yang sesuai dengan spesifikasi dari pabrikan,kondisi
seperti itu hanya bisa terwujud bila proses pembakaran bahan bakar
dengan udara di ruang bakar juga berlangsung sempurna,proses
pembakaran yang sempurna terjadi bila kondisi injektor atau karburator
prima begitu pun dengan klep di mesin bila setelan klep tidak benar,
maka tenaga motor juga akan loyo,pasalnya peranti itu memiliki fungsi
penting mengatur besar kecilnya asupan bahan bakar ke ruang bakar mesin
sehingga ukuran celah klep sangat menentukan suplai bahan bakar
Rumusan seperti itu sejatinya telah dipahami oleh para pemilik motor,
hanya bagaimana cara melakukan penyetelan klep yang tepat, tidak semua
orang memahaminya,nah disini kami akan berbagi bagaimana cara
melakukan penyetelan klep sepeda motor dan kami yakin anda bisa
melakukannya sendiri karena caranya sangat simple hanya saja
membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi,salah salah bukan tenaga
yang didapat tapi malah mesin jadi loyo tak bertenaga
Dalam penyetelan klep apa saja yang harus diperhatikan ? berikut ini penjelasan :
I.Alat kerja yang diperlukan :
1. Obeng (-) Besar
2. Kunci T (sok 17mm)
3. Kunci ring 8-9 mm
4. Kunci tapet klep (L klep)
5 Fuller Gauge (bilah ukur) dan kunci lain bila diperlukan
II.Langkah pengerjaan :
1. Buka tutup klep atau bebaskan piston
Langkah pertama adalah membuka kedua tutup klep in (aliran masuk) dan ex (aliran keluar). Bila motor Anda adalah motor varian bebek ( Cub ) umumnya menggunakan kunci ring 17 dan varian Sport ring
24.kemudian, posisikan klep pada posisi bebas atau posisikan piston
di Titik Mati Atas (TMA). Caranya, bukalah tutup magnet pada blok
mesin sebelah kiri dengan obeng minus dan pada saat bersamaan putar
poros engkol dengan arah berlawanan arah jarum jam,perhatikan lubang
kecil di blok magnet dan posisikan tanda T pada garis lurus di lubang
kecil tersebut. Pastikan kedua klep telah dalam posisi bebas.
2. Lakukan penyetelan ukuran celah klep
Bila langkah pertama telah selesai anda lakukan, langkah selanjutnya
adalah menyetel celah klep,caranya kendurkan baut setelan klep dengan
menggunakan kunci ring yang sesuai,bila telah kendur, kemudian
atur ukuran celah klep. ukuran celah tersebut harus mengikuti standar
pabrikan yang ada selama ini sehingga Anda tidak bisa melakukannya
sesuka hati,pada umumnya para mekanik menggunakan patokan sebagai
berikut: untuk motor bebek, umumnya ukuran celah aliran masuk 0,05
milimeter (mm). varian skuter matik celah aliran masuk 0,15 mm dan celah
aliran keluar 0,26 mm,adapun untuk varian motor sport, umumnya
para mekanik menggunakan ukuran celah 0,10 mm ( untuk lebih detil
lihat tabel ) bila pengaturan tersebut telah dilakukan, kembalikan
posisi setelan klep,namun sebelumnya, posisikan fuller gauge
sesuai ukuran celah klep di ujung batang klep. Setelah posisi tersebut
dirasa tepat, kemudian kencangkan baut stelan klep hingga terasa
kencang atau seret dan tidak goyang. penyetelan pun selesai.
Berikut tabel standar celah klep ( dalam satuan milimeter ) untuk beberapa merk sepeda motor
HONDA
|
Klep Masuk ( IN )
|
Klep Buang ( EX )
|
Supra
|
0.05
|
0.06
|
Astrea
|
0.05
|
0.06
|
Supra X 125
|
0.03
|
0.03
|
Kharisma
|
0.10
|
0.10
|
Revo
|
0.10
|
0.10
|
Blade
|
0.10
|
0.10
|
GL Pro
|
0.10
|
0.10
|
Tiger
|
0.10
|
0.10
|
Mega Pro
|
0.10
|
0.12
|
Beat
|
0.15
|
0.15
|
Spacy
|
0.15
|
0.15
|
Scoopy
|
0.15
|
0.15
|
Vario
|
0.15
|
0.25
|
Vario Techno
|
0.12
|
0.24
|
CS 1
|
0.06
|
0.27
|
CBR 250
|
0.16
|
0.16
|
YAMAHA
|
Klep Masuk ( IN )
|
Klep Buang ( EX )
|
Vega
|
0.06
|
0.07
|
Jupiter Z
|
0.06
|
0.07
|
Mio
|
0.06
|
0.08
|
Jupiter MX
|
0.06
|
0.06
|
Vixion
|
0.10
|
0.10
|
Scorpio
|
0.08
|
0.13
|
Xeon
|
0.10
|
0.10
|
SUZUKI
|
Klep Masuk ( IN )
|
Klep Buang ( EX )
|
Smash
|
0.05
|
0.06
|
Shogun
|
0.05
|
0.06
|
Skywave
|
0.08
|
0.10
|
Spin
|
0.08
|
0.10
|
Thunder 125
|
0.10
|
0.10
|
No comments:
Post a Comment